Sebuah lukisan tua yang menghiasi ruang tengah di rumahku sebenarnya tidak ada keistimewaannya, malah menurutku lukisan tersebut tidak serapi dan seindah guratan pena pelukis saat ini.
Namun entah kenapa bapak selalu memasang lukisan bergambar seorang wanita yang katanya merupakan gambaran seorang sinden cantik yang dilukis langsung oleh almarhum kakek ku. Kisah tersebut diceritakan bapak saat aku berusaha menurunkan lukisan tua tersebut dan menyimpannya di gudang. Agen DominoQQ Online Terpercaya
Betapa marah dan kecewanya Bapak saat melihat lukisan peninggalan kakek tak lagi terpampang di ruang tengah, akhirnya lukisan yang telah berusia puluhan tahun tersebut kembali di pasang di dinding meski tak lagi serasi dengan cat dinding yang belum lama kami cat ulang.
Sejak kecil aku memang merasakan hal aneh di ruang tengah terutama saat tertidur di sana, aku memang suka tidur di ruangan tersebut sambil menonton televisi hingga larut malam. Salah satu kejadian janggal yang kerap aku alami yakni selalu bermimpi seram dan menakutkan di ruangan tersebut.
Anehnya lagi setiap mengalami mimpi cerita atau kisah dalam mimpiku tersebut selalu berhubungan dengan satu sosok wanita tua. Akhir-akhir ini baru aku menyadari jika sosok yang selalu hadir dalam mimpiku tersebut merupakan sosok yang mirip dengan lukisan wanita yang ada di ruangan tersebut.
Kejanggalan pertama tidak aku pikirkan berlebih dan menganggap hal tersebut masih di batas normal, namun selain mimpi aku juga pernah dikagetkan oleh suara seorang wanita melantunkan tembang-tembang jawa saat aku terbangun dari tidurku. Agen Poker Online Terpercaya
Aku kira suara itu suara nenek yang datang ke rumah tanpa sepengetahuanku namun ternyata saat aku tanyakan pada ibu ternyata nenek tidak berkunjung ke rumah. Aku semakin bertanya-tanya dalam hati apakah lukisan yang terpajang di ruang tengah tersebut memang berhantu? Ah namun aku tidak berani menanyakannya pada ibu karena takut justru akan membebani pikiran ibu.
Sumber : http://www.ceritapesugihannyata.com/2017/02/hantu-di-lukisan.html
0 komentar:
Posting Komentar